Loading...

Prodi AFI Menggelar Seminar Internasional “Islamic Philosophy and Local Wisdom in Strengthening Religious Moderation”

Diterbitkan pada
30 Oktober 2025 22:36 WIB

Baca

 

Surakarta  ̶  Dalam semangat intelektual yang membara, Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam  (AFI) Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) UIN Raden Mas Said Surakarta menyelenggarakan Seminar Internasional pada Kamis, 30 Oktober 2025. Acara ini bertempatkan di ruang teater SBSN lantai 2. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 09:00 hingga 12:00 dan dihadiri oleh kurang lebih 140 mahasiswa dan beberapa dosen FUD.

Tema kali ini ialah “Islamic Philosophy and Local Wisdom in Strenghtening Religious Moderation”, yang mana diharapkan dapat melahirkan kesadaran sekaligus kegelisahan dalam diri. Dipantik oleh Dr. H. Kholilurrahman, M.Si.selaku Dekan FUD yang menyatakan bahwa ada banyak sekali kearifan lokal yang dewasa ini semakin terlupa.  dan sudah menjadi tugas mahasiswa AFI untuk Kembali menghidupkannya dan memadukan dengan ritme indah filsafat islam agar memunculkan kemoderatan dalam beragama serta harmoni dalam kehidupan.

Pemateri pertama, yakni Prof. Dr. Hisanori Kato menyoroti gerakan KRATON (Koalisi Rakyat Tolak PLTN) di desa Balong, Jepara.  Di mana gerakan ini merepresentasikan budaya gotong royong. Selain itu, gerakan ini juga termotivasi dari kebertanggungjawaban masyarakat Balong dalam menjaga kelestarian alam. Uniknya, gerakan ini didominasi oleh masyarakat awam, bukan golongan terpelajar maupun akademisi. Hal itulah yang membuat Prof. Dr. Hisanori Kato tak henti hentinya terkagum dengan keteguhan pendirian masyarakat Balong.

Penyampaian materi kemudian dilanjutkan oleh Dr. Masykur Wahid, S.Ag., M.Hum. yang juga menyoroti budaya gotong royong, namun dalam skala yang lebih luas. Berangkat dari hermeneutika Paul Ricoeur, beliau mengajak peserta untuk memandang Gaza sebagai “teks” kemanusiaan. Kemudian beliau menjelaskan bahwa dengan memahami berbagai penderitaan rakyat Gaza sebagai “teks” dapat memicu kesadaran empati. Lalu ketika berbagai narasi sudah mulai tersebar, maka jembatan bagi solidaritas juga akan terlahir. Akhirnya, gotong royong pun terwujud sebagai ekspresi kolektif dari empati dan solidaritas. Beliau juga menegaskan bahwa apa yang terjadi di Gaza bukan soal geopolitik semata, namun juga soal kemanusiaan yang harus ditafsirkan dan ditanggapi.

Kemudian penyampaian materi disambung oleh Dr. Andi Rosa, S.Ag., M.A. sebagai pemateri terakhir. Dalam penyampaiannya, beliau menegaskan bahwa tak akan pernah sempurna pemahaman seseorang terhadap Al Qur’an jika tanpa metode berpikir filsafat. Apa yang dilakukan oleh anggota KRATON itu sesuai dengan apa yang Al Qur’an sampaikan, karena ada banyak sekali ayat yang memerintahkan manusia untuk mengelola dan menjaga kelestarian alam. Apa yang relawan Gaza perbuat juga sangat sesuai dengan yang Al Qur’an sampaikan mengenai kesosialan dan kemanusiaan. Karena sejatinya, tujuan diturunkannya Al Qur’an adalah sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia.

Menjelang akhir acara, suasana seminar ditutup dengan penuh hikmat oleh moderator yang sekaligus Koordinator Program Studi AFI, Krisbowo Laksono, S.Ud., M.Hum. Dalam penutupannya, beliau menggemakan kembali petuah penuh makna dari almarhum Prof. Dr. KH. Syamsul Bakri, S.Ag., M.Ag., “Salah satu pintu kebijaksanaan ialah jangan terburu-buru menjawab sebelum semesta dalam diri selesai berbicara.”