Loading...

Sosialisasi Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Karanganyar

Diterbitkan pada
5 Februari 2025 10:39 WIB

Baca

Sosialisasi Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam di Pondok Pesantren Miftahul Ulum: Meneguhkan Peran Filsafat Islam dalam Menjawab Tantangan Zaman

Karanganyar, 5 Februari 2025

Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) UIN Raden Mas Said Surakarta kembali menggelar sosialisasi program studi di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Matesih, Karanganyar. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para santri mengenai peluang studi di perguruan tinggi, khususnya dalam bidang ilmu keislaman.

Salah satu pemaparan yang menarik perhatian adalah sosialisasi Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) yang disampaikan langsung oleh Koordinator Prodi AFI, Krisbowo Laksono, M.Hum. Dalam pemaparannya, beliau menegaskan bahwa Prodi AFI bukan hanya tempat untuk mempelajari teologi Islam secara mendalam, tetapi juga ruang akademik yang melatih mahasiswa berpikir kritis, analitis, dan solutif terhadap persoalan-persoalan keagamaan serta kehidupan sosial yang kompleks.

Pentingnya Filsafat Islam dalam Menjawab Tantangan Zaman

Krisbowo Laksono menjelaskan bahwa salah satu keunggulan utama Prodi AFI adalah pendekatan integratifnya dalam memahami Islam. "Kami tidak hanya membahas akidah secara normatif, tetapi juga mengaitkannya dengan perkembangan pemikiran global. Santri yang belajar di AFI akan dibekali dengan kemampuan berpikir logis, reflektif, dan mendalam, sehingga mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat," ujarnya.

Dalam konteks tantangan zaman, beliau menekankan bahwa filsafat Islam bukan sekadar kajian masa lalu, tetapi memiliki peran strategis dalam merespons isu-isu kontemporer, seperti moderasi beragama, dialog lintas iman, serta fenomena sosial-keagamaan di era digital. "Di era disrupsi ini, banyak pemikiran keagamaan yang bercampur dengan narasi ekstrem atau bias ideologis. Prodi AFI hadir untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman Islam yang rasional dan kontekstual, agar tidak mudah terjebak dalam polarisasi pemikiran," tambahnya.

Peluang Karier Lulusan AFI

Dalam sesi tanya jawab, banyak santri yang menanyakan prospek lulusan AFI. Menjawab pertanyaan tersebut, Krisbowo Laksono menjelaskan bahwa lulusan AFI memiliki peluang karier yang luas. Mereka dapat berkontribusi di berbagai bidang, seperti akademisi, peneliti, konsultan pemikiran Islam, jurnalis keislaman, bahkan di sektor pemerintahan dan lembaga swadaya masyarakat.

"Lulusan kami tidak hanya bekerja di lingkungan keagamaan, tetapi juga di media, dunia pendidikan, dan institusi yang membutuhkan analisis mendalam tentang isu-isu keislaman dan kemasyarakatan. Bahkan, dengan kemampuan berpikir filsafati yang tajam, mereka juga bisa berkiprah di bidang kebijakan publik dan advokasi sosial," paparnya.

Antusiasme Santri dan Harapan Masa Depan

Kegiatan sosialisasi ini mendapatkan sambutan hangat dari para santri MA Miftahul Ulum. Kepala MA, Solikhan, S.Pd.I., menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif FUD dalam memberikan wawasan kepada santri mengenai studi Islam di perguruan tinggi. "Kami berharap kerja sama ini dapat berlanjut dan semakin banyak santri kami yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, khususnya dalam bidang akidah dan filsafat Islam," ungkapnya.

Sosialisasi ini juga dihadiri oleh perwakilan Prodi lain dalam lingkup Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, termasuk Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Pemikiran Politik Islam, serta Tasawuf dan Psikoterapi. Ketua Jurusan Ushuluddin dan Dakwah, Dr. Ari Hikmawati, turut hadir bersama Sekretaris Jurusan, Tsalis Muttaqin, Lc., M.S.I., serta Wakil Dekan II FUD, Zainal Muttaqin, M.A., Ph.D.

Melalui kegiatan ini, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah berharap dapat semakin memperkuat hubungan akademik dengan pesantren, sekaligus mendorong para santri untuk terus mengembangkan wawasan intelektual dan keislaman yang luas. "Prodi Aqidah dan Filsafat Islam siap menjadi ruang akademik bagi generasi muda muslim yang ingin mendalami Islam dengan pendekatan kritis, terbuka, dan penuh kebijaksanaan," pungkas Krisbowo Laksono.